Anak Ingin Jadi Atlet? Inilah Parenting Terbaik untuk Maksimalnya
Sebagai orang tua yang memiliki skeptic tidak bagus tentang atlet, namun apa jadinya jika anak ingin jadi atlet? Simak inilah keuntungan menjadi seorang atlet.
Ada beberapa alasan seperti apakah profesi itu bisa menopang hidupnya kelak, beratnya persaingan, hingga profesi idaman yang sudah ada di benak orang tua. Lalu, apa yang harus dilakukan jika buah hati memiliki cita-citanya sendiri?
Menjadi Seorang Atlet dan Keuntungannya
Jangan panic atau emosi terlebih dahulu ketika anak ingin jadi atlet. Biar bagaimanapun, ini adalah profesi positif dan faktanya ada banyak orang sukses karena menjalaninya.
Belum lagi beragam manfaat lain yang bisa didapat oleh buah hati, misalnya belajar pola hidup disiplin. Kita tahu bahwa atlet merupakan profesi yang harus ditekuni dengan telaten serta disiplin.
Di sisi lain, Anak akan terbiasa dengan pola hidup sehat dan bagaimana menjaga fisik tetap bugar. Jika sudah memiliki mimpi ini sejak dini, maka dirinya akan bersedia untuk memulai pola hidup sehat.
Di lain sisi pasti juga akan lebih semangat menghabiskan waktunya untuk berlatih. Ini lebih baik daripada hanya berada di kamar dan bermain gadget seharian, bukan?
Parenting Jika Anak Ingin Jadi Atlet
Jika anak ingin jadi atlet dan dirinya benar-benar serius, tugas Anda hanya mengarahkannya dengan baik. Usahakan mempunyai pola pengasuhan atau parenting yang tepat juga seperti berikut:
-
Tenangkan Diri Anda terlebih Dulu
Seperti yang disebutkan di atas, mungkin banyak orang tua sedikit kaget ketika buah hati memutuskan menjadi atlet. Terlebih jika di keluarga tidak ada silsilah menjalani profesi tersebut selama ini.
Oleh karena itu, tenangkan diri dulu dan coba lepaskan profesi idaman yang mungkin Anda miliki sebelumnya. Pahamilah bahwa anak bukanlah objek untuk mengabulkan mimpi Anda yang tidak tercapai.
Jika memang buah hati berbakat, tekun, dan pelatih / gurunya mengatakan demikian, maka ini merupakan anugerah. Cobalah fokus dan sharing kepada pelatih tentang apa yang sebaiknya bisa didukung.
-
Berikan Pandangan Realita Menjadi Atlet
Ketika anak ingin jadi atlet mungkin dirinya sudah banyak mencari tahu tentang kehidupan profesi itu. Namun, ada juga yang belum sehingga orang tua sebaiknya memberikan pandangan.
Misalnya saja apakah suka duka menjadi olahragawan professional karena tidak semuanya indah. Anda perlu memberikan pengertian bahwa dibutuhkan disiplin serta keseriusan dalam menjalani semua program.
Satu lagi adalah ingatkan dia bahwa tidak boleh melupakan tanggung jawab utamanya yakni belajar (sekolah). Apabila ternyata buah hati bisa lanjut sampai Pelatnas, maka beri pengertian bahwa dirinya harus siap berlatih hingga berjam-jam.
-
Memberikan Makanan Bergizi
Cita cita anak ingin jadi atlet artinya dirinya harus siap mengkonsumsi makanan yang alami dengan gizi seimbang. Ini penting untuk mendorong vitalitas mereka dan kebutuhan gizi harus terpenuhi.
Jika dibutuhkan, tidak ada salahnya memberikan vitamin untuk dikonsumsi. Ingatkan mereka untuk tetap cukup istirahat untuk memperbaiki setiap kordinasi tubuh dan membuat tenaga pulih.
-
Bantu Mengatur Jadwal Aktivitasnya
Apabila anak masih bersekolah, kewajiban utama mereka tetap belajar. Pendidikan tidak boleh dikesampingkan karena mereka pasti membutuhkannya di masa depan.
Oleh karenanya, bantu mereka untuk mengatur jadwal secara bijak setiap hari. Pastikan semuanya seimbang karena olahraga secara terus menerus juga tidak sehat, terlebih jika tanpa jeda.
Apabila Anda juga kesulitan, tidak ada salahnya sharing dengan pelatih. Biasanya pelatih sudah punya banyak pengalaman tentang waktu yang dibutuhkan untuk berlatih & kapan harus istirahat.
-
Mempersiapkan Budget
Saat anak ingin jadi atlet dan dia benar-benar serius, sebaiknya siapkan modal. Sama seperti profesi lain, atlet juga membutuhkan budget yang tidak sedikit. Coba diambil contoh jika buah hati ingin menjadi pemain sepakbola professional.
Mungkin Anda akan membutuhkan biaya untuk memasukkannya ke SSB (Sekolah Sepak Bola), membelikannya jersey, antar jemput tiap latihan, iuran, dsb. Namun, jika berhasil meraih mimpi sebagai olahragawan professional, gajinya juga besar.
Bayangkan saja di jaman sekarang atlet memiliki penghasilan 3 hingga 10 juta rupiah per/bulan di luar bonus memenangkan pertandingan. Bahkan sudah banyak yang diangkat menjadi pegawai negeri karena prestasinya itu.
-
Orang Tua Harus Siapkan Mental
Mendengar cita-cita anak ingin jadi atlet harus membuat orang tua selalu berusaha menyemangatinya. Terlebih jika ananda sedang merasa capek karena aktivitas fisik yang dimilikinya.
Selalu berikan semangat padanya dan ingatkan bahwa ini merupakan proses untuk meraih posisi yang dia inginkan nantinya. Jangan lupa memberikan support ketika anak mengalami kekalahan.
Katakana bahwa kekalahan adalah hal wajar dalam game dan tidak apa sesekali mengalaminya. Yang penting adalah terus fokus, tidak menyerah, serta wajib bermain secara fair.
Semua itu merupakan proses yang umum dilalui oleh para atlet. Jadi, jangan kaget ketika anak ingin jadi atlet karena bisa jadi profesi tersebut akan membanggakan, terlebih jika berhasil membawa harum nama bangsa.