Konser Taylor Swift Sudah Diatur oleh Pemerintah Singapura

Konser Taylor Swift yang dilangsung di Singapura menjadi perbincangan dalam beberapa waktu ke belakang. Ini terjadi karena konser tersebut diadakan selama 5 hari di Singapura dan tidak berlangsung di negara ASEAN lain.

Ini tentu menjadi pusat perhatian mengingat jumlah fans Taylor Swift di seluruh ASEAN sangat besar. Oleh karena itu, merupakan suatu hal aneh ketika melihat sang penyanyi hanya mengadakan konser di Singapura.

PM Thailand Membuat Konser Taylor Swift Menjadi Perbincangan

PM Thailand menjadi penyebab awal mengapa konser ini menjadi perbincangan untuk masyarakat di seluruh ASEAN. Sang Perdana Menteri menuding kalau Taylor melakukan hal ini karena mendapatkan bayaran yang sangat besar dari pihak Singapura. Pembayaran tersebut bukan hanya untuk melangsungkan konser Taylor Swift di Singapura tetapi juga berisi perjanjian sang penyanyi tidak diperbolehkan untuk melakukan konser di negara ASEAN lain.

Secara logis, kebijakan ini memberi keuntungan tersendiri pada Singapura. Itu karena, semua fans Taylor Swift yang berasal dari ASEAN akan datang ke Singapura dan memberikan pemasukan dalam jumlah besar ketika dihitung secara keseluruhan.

Masyarakat Indonesia Sangat Menunggu Taylor Swift

Tentu tidak hanya pihak Thailand saja yang menginginkan konser Taylor Swift diadakan di negaranya. Banyak Masyarakat Indonesia ingin sang penyanyi mengadakan konser juga di Indonesia. Terlebih lagi ada banyak lagu dari sang penyanyi yang begitu ditunggu tunggu. Sebagai contoh, berikut beberapa lagu tersebut:

1. Love Story

“Love Story” adalah salah satu lagu paling ikonik dalam konser Taylor Swift. Dirilis pada tahun 2008 sebagai bagian dari album “Fearless”, lagu ini menangkap perasaan cinta yang abadi dengan sentuhan naratif yang kuat. Lagu ini terinspirasi oleh kisah Romeo dan Juliet yang terkenal.

Dengan lirik yang kuat dan melodi yang mudah diingat, “Love Story” menjadi lagu yang meraih popularitas global. Video musiknya menggambarkan kisah cinta yang epik dengan latar belakang periode waktu yang mengingatkan pada cerita Shakespeare.

2. Blank Space

“Blank Space” adalah salah satu lagu dari album “1989” yang dirilis pada tahun 2014. Lagu ini menandai transisi Taylor Swift dari musik country ke pop. “Blank Space” menangkap perasaan cinta yang bergejolak dan mencerminkan stereotip media tentang kehidupan cinta Swift.

Saat berada di konser Taylor Swift, liriknya menggambarkan pengalaman pribadi dan persepsi media terhadap kehidupan cintanya. Lagu ini menampilkan melodi yang menarik dan produksi yang canggih, membuatnya menjadi salah satu lagu paling terkenal dari kariernya serta memenangkan banyak penghargaan dan nominasi.

3. Shake It Off

“Shake It Off” adalah salah satu lagu yang sangat populer dari album “1989” Taylor Swift, dirilis pada tahun 2014. Lagu yang sangat ditunggu pada konser Taylor Swift ini menampilkan sang penyanyi yang mengadopsi gaya pop yang lebih funky dan upbeat. Liriknya menekankan pada tema mengatasi kritik dan gosip dengan cara yang positif dan percaya diri.

Lagu ini menjadi anthem untuk self-empowerment dan menginspirasi banyak pendengar untuk mengabaikan pembicaraan negatif dan tetap setia pada diri mereka sendiri. Video musiknya yang berwarna-warni dan energik juga menjadi sangat populer di platform media sosial.

4. You Belong with Me

“You Belong with Me” adalah lagu yang dipopulerkan oleh Taylor Swift dari album “Fearless” pada tahun 2008. Lagu yang sangat ditunggu pada konser Taylor Swift ini menggambarkan perasaan cemburu dan keinginan untuk dicintai, dengan Swift menyanyikan tentang seorang gadis yang merasa dia lebih cocok dengan pria yang dia cintai daripada pacar sekarang.

Liriknya menciptakan naratif yang relatable bagi banyak pendengar yang mungkin pernah mengalami situasi serupa di kehidupan cinta mereka. Lagu ini memiliki melodi yang mudah diingat dan menjadi salah satu lagu yang sangat dikenal dari katalog Taylor Swift.

5. I Knew You Were Trouble

Dirilis pada tahun 2012 sebagai bagian dari album “Red”, “I Knew You Were Trouble” menandai perubahan arah musikal bagi Taylor Swift. Lagu ini menampilkan nuansa elektronik dan pop yang lebih kuat daripada karya sebelumnya.  Liriknya menceritakan tentang pengalaman pribadi Swift dengan hubungan yang beracun dan penuh drama.

Lagu ini menangkap emosi dari kesedihan hingga kemarahan dengan kekuatan vokal Swift yang kuat dan melodi yang memikat. Video musiknya yang dramatis juga menjadi sorotan, menampilkan Swift dalam berbagai pemandangan yang memvisualisasikan perasaan yang terkait dengan lirik lagu.

6. We Are Never Ever Getting Back Together

Lagu ini dirilis sebagai single utama dari album “Red” pada tahun 2012. “We Are Never Ever Getting Back Together” menandai kesuksesan Taylor Swift dalam mengeksplorasi suara pop lebih lanjut. Liriknya bercerita tentang akhir hubungan yang rumit dan keputusan untuk tidak kembali kepada pasangan yang tidak tepat. Lagu ini memiliki melodi yang catchy dan lirik yang mudah diingat, membuatnya menjadi hit yang sangat populer di tangga lagu internasional.

Video musiknya yang ceria dan lucu juga menambah daya tarik lagu ini di kalangan penggemar. Semoga saja dalam beberapa waktu ke depan, ada perubahan kebijakan yang terjadi. Menarik jika pada akhirnya bisa melihat konser Taylor Swift di Indonesia.