Kronologi Konflik Saudara Suriah, Penyebab, dan Dampaknya
Konflik saudara Suriah atau yang dikenal dengan perang Suriah kembali hangat dibicarakan sejak ketegangan di Gaza Palestina Oktober 2023 lalu. Sebenarnya konflik ini terjadi karena Arab Spring yang mana saat itu terjadi di tahun 2010.
Arab Spring adalah gelombang revolusioner sebagai akibat dari banyaknya rezim otoriter di kawasan Timur Tengah yang kemudian menjalar di Suriah. Hal ini menyebabkan gerakan revolusioner melawan pemerintahan otoriter Bashar al-Assad. Berikut penjelasannya.
Kronologi Konflik Saudara Suriah
Sejak tahun 2011 sampai saat ini Suriah mengalami krisis keamanan atau perang saudara. Dikatakan perang saudara karena terjadi secara internal dalam Negara itu sendiri yang menjadi buntut dari gelombang revolusi berupa aksi demonstrasi oleh rakyat sipil. Konflik saudara Suriah berawal dari adanya tuntutan publik terkait penurunan kekuasaan Presiden Bashar al-Assad. Presiden Bashar Al-Assad dianggap otoriter terhadap rakyat termasuk kebijakannya yang banyak ditentang.
Presiden Bashar Al-Assad sendiri telah memerintah selama hampir lima decade. Desakan warga sipil begitu masif hingga menyebabkan ketidakstabilan keamanan di kawasan itu. Maraknya demonstrasi direspon secara otoriter juga oleh Presiden Bashar Al-Assad. Demi meredam aksi demo warga sipil tersebut, dikerahkan Tentara Nasional Suriah. Bukan hanya menertibkan, namun justru memberikan perlawanan dengan melakukan kekerasan bahkan penembakan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Banyak diantara pendemo juga diamankan untuk meredakan ketegangan. Hal ini bukannya mengurangi gelombang demonstrasi, justru menjadi pemicu aksi serupa di berbagai kota lain di Negara tersebut. Informasi mengenai perlawanan rakyat sipil terhadap pemerintahan serta aparat menyebar begitu cepat melalui berbagai media dan teknologi komunikasi. Hingga memasuki tahun 2012 konflik semakin memanas.
Ketegangan yang tak kunjung mereda ini menyebabkan Presiden Bashar al-Assad menghalalkan segala cara dalam menghalau aksi protes masyarakat melalui dukungan militernya. Kondisi semakin tidak menentu akibat perang saudara. Terdapat dua kubu dalam masyarakat yaitu pro-pemerintah dan golongan revolusioner. Terlebih dengan kemunculan ISIS dan Jabhat Al-Nushra di tahun 2014. Keduanya berupaya mendirikan negara Islam di Suriah dengan melakukan teror kepada masyarakat dan pemerintahan.
Penyebab Konflik Saudara Suriah
Kebrutalan Presiden Assad dalam memperlakukan para demonstran dan rakyatnya begitu cepat menyebar ke seluruh dunia. Hal ini memicu kecaman banyak Negara di dunia terhadap tindakan tersebut. Campur tangan Negara lain tidak terhindarkan seperti Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, Inggris serta Perancis. Desakan agar Presiden Assad turun dari berbagai Negara terus bergulir.
Meski demikian pada tahun 2014, Assad kembali terpilih sebagai Presiden. Hal ini menunjukkan bahwa meski banyak rakyat sipil tidak puas terhadap pemerintahannya, kenyataannya dukungan masih tetap didapat. Gesekan dalam masyarakat terus berlanjut karena hal ini. Selain pemerintahan yang otoriter terus berlanjut, konflik saudara Suriah juga dipicu karena ketidakpuasan masyarakat.
Banyak kalangan menilai pemerintahan Suriah saat ini korup dan tidak mengutamakan kepentingan rakyat. Kebebasan rakyat semakin dibatasi dengan berbagai kebijakan yang kurang memihak. Termasuk kebebasan dalam bersuara yang direspon represif oleh pemerintah melalui aparat keamanannya. Penyebab lainnya adalah adanya kesenjangan sosial selama pemerintahan Bashar Al-Assad.
Partai Ba’ath yang telah lama berkuasa memiliki dominasi kuat hingga berhasil memberikan pengaruh besar terhadap pemerintahan. Kemudian juga faktor distribusi pangan tidak merata, mengakibatkan kesejahteraan masyarakat timpang. Tingkat pengangguran tinggi, juga jadi penyebab ketidakpuasan terhadap presiden serta pemerintahannya.
Dampak Konflik Saudara Suriah
Konflik yang hingga kini masih terus berlangsung sedikit banyak membawa pengaruh dalam kehidupan masyarakat. Berikut beberapa dampaknya yang masih dirasakan masyarakat sampai saat ini.
-
Ratusan Ribu Orang Tewas
Setiap perang pasti mengorbankan rakyat sipil bukan hanya materi tapi juga jiwa. Perang Suriah atau Syria sendiri menyebabkan setidaknya 250 ribu ribu warga sipil meninggal dunia terhitung sejak tahun 2011.
Hingga kini jumlah korban diperkirakan terus bertambah seiring masih berlangsungnya ketegangan. Terlebih karena adanya campur tangan pihak luar. Korban bukan hanya dari sipil tapi juga aparat keamanan dan tentara Suriah.
-
Jutaan Warga Mengungsi
Konflik saudara Suriah juga menyebabkan jutaan warga mengungsi. Kondisi keamanan serta stabilitas ekonomi kian tidak menentu menyebabkan masyarakat mencari penghidupan yang lebih layak di Negara lain.
-
Banyak Kota Hancur
Kota-kota besar bersejarah menjadi hancur seperti Kota Homs dan Aleppo. Keduanya jadi perhatian utama dan sering jadi headline berita internasional karena merupakan kota terbesar serta memiliki peninggalan bangunan bersejarah.
-
Ekonomi Terpuruk
Perang Suriah sejauh ini telah menghabiskan biaya 275 miliar dolar AS atau 150 kali lebih dari anggaran kesehatan sebelum perang meletus. Nilai ini masih terus bertambah seiring meningkatnya berbagai kebutuhan perang baik dari segi logistic maupun persenjataan.
Seiring ketegangan yang masih terus berlangsung, dunia melihat dampak cukup signifikan salah satunya gelombang pengungsi di berbagai Negara. Bahkan konflik saudara Suriah terus mencuat meski berita-berita perang lainnya sedang ramai dibicarakan seperti Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina.